orange ku

orange ku
AKU MENYUKAI WARNA ORANGE

Selasa, 22 Januari 2013

BILA LANGIT TAK KAU JANGKAU



kau tau apabila langit tak kau jangkau..
adakah tangga yang kau panjat mendekat mesra pada awan..
angin berputar garang..
menghalau awan, mengacau bumi..
aku takut..
aku takut bukan karena kebenaran..
tapi aku takut karena kesalahan.
kesalahan dimasa lalu dan dimasa mendatang..
aku takut perasaanku mengancam yang bukan bukan..
dan engkau tersenyum tanpa tau aku menyakitimu dengan luka yang aku toreh lewat hatiku sendiri..
dan aku yang kesakitan..
kau tak akan dapat sakitnya..
aku yang menderita kawan..
maka jangan kau buat pikiranku ini yang terancam..
aku menjauh, bukan dalam artian pergi..
tapi aku menjaga jarak, agar kita tak saling melanggar aturan Tuhan..
kebaikan bersemi..
aku belajar menahan diri.
jangan kau pikir aku tak punya pelarian..
jangan kau pikir aku bergantung padamu sahaja..
harapan ku tak akan pudar..

Rabu, 16 Januari 2013

arti fuyuga


Pecinta di seluruh dunia tidak akan memenuhi
Allah akan menemuinya jika Anda suka
Sebelum akhir musim dingin

Kuat oleh jumlah waktu yang tidak memenuhi
Anda benar-benar kesepian daripada aku bilang begitu
Saya mencoba untuk tertawa tapi saya "bertemu segera"
Saya tidak tahu Kapan
Futari jauh
Bersandar di bahu saya
Anda memiliki wajah gembira
Bingkai foto di dua
Saya sedang menonton malam

Dari siapa pun di dunia ini saya ingin melihat Anda
Tapi kesepian jauh
Saya pikir Anda seperti salju ini
Pecinta di seluruh dunia tidak akan memenuhi
Allah akan menemuinya jika Anda suka
Sebelum akhir musim dingin

Pulanglah untuk menangkap kereta terakhir ramai
Mungkin lelah?
Anda dapat melihat samar-samar
Jika saya telah menghabiskan sibuk
Akan salah untuk kesepian kecil
Saya bekerja keras dan saya pikir begitu
Aku bingung di malam sepi

Dari siapa pun di dunia ini saya ingin melihat Anda
Tapi saya melihat Anda dalam mimpiku
Pagi menjadi menyakitkan bagi setiap masuk
Pecinta di seluruh dunia tidak akan memenuhi
Allah akan menemuinya jika Anda suka
Sebelum akhir musim dingin

Saya sementara pergi tidak peduli seberapa
Saya yakin melihat malam yang sama

Dari siapa pun di dunia ini saya ingin melihat Anda
Tapi kesepian jauh
Saya pikir Anda seperti salju ini
Pecinta di seluruh dunia tidak akan memenuhi
Allah akan menemuinya jika Anda suka
Sebelum akhir musim dingin

Allah akan menemuinya jika Anda suka
Sebelum akhir musim dingin

HUKUM MEMAKAI INAI

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata : “Tidak apa-apa berhias dengan memakai inai, terlebih lagi bila si wanita telah bersuami dimana ia berhias untuk suaminya. Adapun wanita yang masih gadis, maka hal ini mubah (dibolehkan) baginya, namun jangan menampakkannya kepada lelaki yang bukan mahramnya karena hal itu termasuk perhiasan.
Banyak pertanyaan yang datang dari para wanita tentang memakai inai ini pada rambut, dua tangan atau dua kaki ketika sedang haidh. Jawabannya adalah hal ini tidak apa-apa karena inai sebagaimana diketahui bila diletakkan pada bagian tubuh yang ingin dihias akan meninggalkan bekas warna dan warna ini tidaklah menghalangi tersampaikannya air ke kulit, tidak seperti anggapan keliru sebagian orang. Apabila si wanita yang memakai inai tersebut membasuhnya pada kali pertama saja akan hilang apa yang menempel dari inai tersebut dan yang tertinggal hanya warnanya saja, maka ini tidak apa-apa.”


KISAH


BALASAN BERLIPAT

Diantara bentuk penganiayaan yang dilakukan pemerintah saat itu adalah melarang penghuni penjara makan dan minum. Larangan untuk makan adalah sangat menyakitkan, walaupun masih memungkinkan untuk bertahan, akan tetapi haus adalah siksaan yang tidak dapat di tanggung. Khususnya bulan-bulan musim panas dengan derajat panas yang tinggi sekali.
Selain itu aku menderita penyakit gula, yang mengharuskan aku banyak minum. Dihari perrtama pelarangan ini, aku  masuk kamar kecil, disana aku mendapatkan air yang  berisi air untuk istinja’, kemudian aku minum air tersebut sampai habis, dan sebagai ganti untuk istinja’, aku gunakan tissue toilet. Dengan semakin bertambahnya rasa hausku, aku terpaksa minum air kencing  utnuk aku minum.
Akus ayang haus, aku merasakan siksaan yang sangat pedih. Kemudian, aku berjalan-jalan didalam  sel ku sehingga tampak seperti orang gila. Lidahkdan tenggorokanku kering. Terkadang aku menunduk ke lantai dengan harapan semoga sipir penjara terlupa dan menyisakan setetes air ketika mereka mengepel lantai.
Setlah itu aku merasakan bahwa aku hampir binasam dalam kondisi seperti itu aku tidak tau apa yang akan aku lakukan, aku kuras pikiranku, sampai aku terhuyung-huyung, ketika itu aku melihat bahwa puntu sel dibuka dengan perlahan-lahan, dan dalam kegelapan aku perhatikan ada tangan seseorang mengulurkan segelas air dingin. Aku terguncang , terbauang seolah-olah aku telah gila? Aku mulai melihat bayangan orang itu, ah tidak mungkin ini air.. ini hanyalah fata morgana. Kemudian ,aku ulurkan tangan dan aku benar-benar menyentuh gelas terseut, ternyata sedingin es. Aku melihat pembawa gelas tadi meletakkan jarinya diatas bibirnya seolah-olah berkata kepadaku, “janganlah kamu  bicara!”.
Aku minum air tersebut, akan tetapi ia sangan berbeda dengan air yang pernah aku minum selama ini, ia adalah air yang paling nikmat yang pernah aku minum di dalam kehidupanku  sebelumnya. Kalau aku saat itu memegang uang satu  juta pound (junaih), niscahaya aku berikan kepada sipir yang tidak kukenal ini.
Minum air segelas tersebut membuat ruhku seakan-akan kembali ke tubuh dan tidak perlu lagi makan karena kenyang. Bahkan, lebih dari itu, aku merasa tkebahagiaan yang belum pernah aku rasakan selama hidupku, semua itu disebabkan segelas air yang dingin.
Setelah itu. Sipir pergi dengan cepat seperti kedatangannya tadi dan menutup pintu sel dengan perlahan. Aku melihat bayangan sipir, ia adalahh pemuda yang berkulit coklat berbadan pendek. Akan tetapi aku merasakan ia seperti malaikat, aku melihat langsung pertolongan Allah di sel penajara.
Hari yang penuh siksaan terus berjalan tanpa pernah lagi melihat sipir yang tidak kukenal itu. Kemudian aku dipindahkan keruangan penyiksaan dilantai dasar penjara. Setiap hari melihat sipir yang tidak ku kenal itu bediri dihadapan aku. Ketika it u aku hanya berdua. Aku bertanyadengan perlahan-lahan kepadanya. “kenapa engkau lakukan perbuatan itu? Kalau mereka mengetahuinya tentu memecatmu”.
Dengan menyunggingkan senym, oa menjawab, “hanya memecat aku? Bahkan mereka akan membunuh aku dengan menembakkan senjata.”
Aku bertanya,”apa yang membuatmu melakukan hal yang berbahaya itu?”
Ia menjawab, “sesungguhnya aku mengnal anda, namun ada tidak mengenal aku. Kira-kira 9 tahun yang lalu, ada seorang petani dari giza mengirim surat kepada anda, yang isinya menceritakan bahwa ia adalah seorang petani yang tinggal disebuah perkampungan, dalam hidupnya ia sangan menginginkan membeli seekor sapi. Akan tetapi, setelah enam bulan sapi yang menghasilkan dibelinya tersebut mati. Beberapa bulan setelah itu, uakni pada malam-malam lailatul qadar dibulan ramadhan, tiba-tiba pintu  rumah yang sempit kepunyaan petani  itu diketuk, dan  datanglah utusan dari harian Koran anda. Akhrabarul yaum, sambil memegang sapi dibelakangnya. Ketika itu Koran harian akhbarul yaum selalu mewujudkan impian para pembacanya di malam-malam lailatul qadr disetiap tahunnya”.
Si[ir itu terdiam sebentar, kemudian ia berkata, “petani  yang telah anda kirimi seekor sapi kepadanya 9 tahun yang lalu adalah ayahku”
Bukankah telah aku katakana kepada kalian tadi bahwa pertolongan Allah menyertaiku saat aku didalam sel penjara.
Demikianlah perbuatan baik yang  dilakukan seorang penulis  sejak 9 tahun yang lalu terhadap seorang petani telah membuahkan hasil dan bisa menyelamatkan hidup sang penulis (dengan izin Allah).
Segelas air disaat-saat ujian yang berat sekali lebih berharga dan lebih nikmat dari egala yang ada didunia. Oleh karena itu, jadikanlah dalam beramal ikhlas semata-mata karena allah. Allah senantiasa menolong hambaNya selama hamanya tersebut menolong saudaranya. ,enginfakkan harta dijalan kebaikan, pasti akan mendapatkan balasan walaupun setelah lama berlalu masanya. Bisa jadi balasan kebaikan akan berlipat-lipat.

Sumber KAMA TADINU TUDANU
sayyid Abdullah Sayyid Abdurrahman Ar rifa’I Abu Hasyim

Mustava Amin adalah seorang penulis terknal berkebangsaan mesid yang pernah dipenjara pada masa pemerintaah Gamal Abdul Naser bercerita tentang kisahnya ketika di dalam penjara.