Aku
terus berfikir logika-logika, logika, logika, logika, kata-kata itu
bergumam dalam hatiku. Setiap hatiku bertanya, Apa kamu melewatkan
sesuatu, ya aku berani. Berani, keberanianku tercecer, tapi masih bisa
ku kukumpulkan dari sisa-sisa ketakutan.