orange ku

orange ku
AKU MENYUKAI WARNA ORANGE

Senin, 15 April 2013

BLACKBERRY


Kulirik jam sudah jam 2 pagi. Sedikit kepayahan aku mencoba mengumpulkan kesadaran. Kupikir cukup untuk memejam ulang mataku agar benar-benar bangun. Kebiasaanku terus begitu, tidak terus langsung bangun. Kali ini saat melihat jam kedua kalinya sudah jam 3 pagi. Kali ini sudah benar-benar bangun, aku membuka mata tanpa keberatan. Pikiranku langsung tertuju untuk mensucikan diri.
Setelah mengerjakan shalat, kupersiapkan segala sesuatu untuk pulang. Aku harus pulang pagi-pagi sekali ini penting. Ada rihlah ke harau bersama forsis. Aku ingin mengendarai motorku kesana. Jadi dari bukittinggi aku tidak bareng naik bus yang sama dengan teman-teman. Kupersiapkan baju-baju ku untuk ku bawa kerumah, karena lemari pakaianku cukup penuh untuk pakaian yang sama sekali jarang aku pakai. ku kemas dalam satu plastic putih besar. Cukup berat mengangkatnya, karena ada barang-barang seperti tas, hadiah kado ulang tahun dari teman sekamarku berupa sepasang mug, dan baju baju yang ku kira akan ku taruh untuk dipakai dirumah saja. 
Lalu aku ingat, ada kado yang perlu aku persiapkan dalam acara forsis. Katanya cukup dibungkus kertas Koran saja. Ku bungkus rapi dan nanti siap aku serahkan pada panitia untuk ditukarkan, kan acara tukar kado. Ku lihat sekeliling pekerjaan apa saja yang aku harus selesaikan, menyapu kamarku, mencuci alat pemasak nasiku, mencuci tempat minumku, merapikan tempat tidurku, mencuci baju, menguras bak mandi dan melipat pakaian yang kemarin aku tumpuk setelah aku cuci.
Setelah semua 50% selesai, aku rebahkan tubuhku sejenak sebentar untuk jeda. Setiap akan ngantuk aku mencoba jalan-jalan bolak balik meminggirkan barang-barang yang aku akan bawa pulang nanti. Selanjutnya tinggal menguras bak mandi sekalian mandi dan mencuci baju juga yang terpenting shalat subuh.
Jan setengah 7  lewat 5 menit sekarang, aku pamit dengan pemilik rumah. Langsung mengangkat 3 barang, tas ranselku, sekantung plastic besar barang yang tadi aku persiapkan untuk dirumah, dan yang terakhir sekantung kecil sampah. Setelah salaman dengan ibuk, langsung aku keluar sambil berjalan terburu-buru untuk menuju ke jalan raya, tujuanku ke jambu air untuk naik bus. Cukup jauh juga memang sambil mengangkat barang-barang ku. Setelah kejalan kutunggu angkot tidak juga lewat-lewat. Aih aku lupa, sekarang kan minggu, jalan bebas asap kendaraan sekitaran lapangan kantin dan pusat kota bukittinggi, aku harus berjalan lebih jauh lagi  kearah birugo. Ku buang sampahku sebelumnya sebelum ke jalan raya, bebanku hanya satu ditangan dan satu di punggung yaitu kantung plasti besar dan ranselku.
Semua barang lengkap dan tak ada satu luput setelah dijambu air. Kulihat jam sudah 7.15. aku menunggu bus cukup lama. Dapatnya juga yang sangat sempit dan sesak. Aku duduk sebelah ibu dan seorang wanita muda. Tapi setelah sampai di aur, wanita muda tadi turun. Sebelah kanan ku kosong, tidak ada yang mengisi. Beberapa orang agak segan dekatku, Alhamdulillah dalam hati kupanjatkan. Tapi tiba-tiba laki muda duduk disampingku. Hedeh aku gak mungkin kesal. Kupeluk barang-barangku, keduanya kupangku. Ku pindahkan ransel di atas dan plastic dibawah. Ku lihat bb ku masih ada.
Saat mau turun semua barang membuat aku kesulitan untuk keluar. Karena ransel diatas ku lihat depan tempat duduk sudah kosong, ku taruh ransel ku disana sementara aku mengangkat kantung plastikku. Agaknya laki-laki tadi baik, ia memegang ranselku sementara aku mengangkat kantung plastik ku keluar. Saat aku sudah turun, aku harus minta jemput pada abangku. Dan aku tidak punya pulsa, ku lihat ada conter yang buka. Saat aku mau mengisi pulsa ku bb ku sudah tidak ada lagi. Aih laki-laki tadi ternyata tidak baik. Ia sudah merogoh saku tasku dan mengambil bb ku. Mungkin saat aku memeriksa semua barang tadi ia tau aku meletakkan bbku di kantung yang mana. Aku tau ia menahan tasku dengan dua tangannya. Sambil memegang tas kecilnya. Tangan kirinya tepat di saku ransel yang aku letakkan bbku.

semua rencana buyar, dan mata ku panas menahan tangis. Aku berkata dalam hati, jangan sampai aku menangis harus ikhlas. Semua benda didunia ini tak akan bisa dibawa kecuali amal. Allah pasti adil dan tidak akan diam. Aku berdo’a dan terus berharap orang itu berubah pikiran. Ini sudah ketiga kali nya aku kehilangan hp.
Untuk blackberry 29807ECB ku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar