Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji
milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah
–Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Masuk surga harus menjadi
cita-cita dan harapan tertinggi setiap mukmin. Di sana semua kebahagiaan dan
nikmat yang diinginkannya tersedia. Tidak ada kenikmatan yang melebihi
nikmat-nikmat di sana. Karenanya, ia merasa ringan dan senang dalam mengemban
perintah dan menjauhi larangan dalam Islam.
Kebahagiaan di surga
semakin sempurna dengan dikumpulkannya seorang mukmin bersama keluarga besarnya
dari kalangan bapak-bapak, pasangan, dan anak turun mereka. Derajat mereka yang
lebih rendah akan dinaikkan sehingga menyamai yang lebih tinggi agar bisa
berada di satu tempat.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ
"Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhannya,
mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada
mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan
kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),
(yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang
yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang
malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu."
(QS. Al-Ra'du: 22-23)
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam menafsirkan
"Yang mereka masuk ke
dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya,
istri-istrinya dan anak cucunya," maksudnya: Allah
mengumpulkan mereka bersama orang-orang yang mereka cintai di dalamnya (surga
'and); yaitu bapak-bapak, istri-istri, dan anak-anak mereka dari kalangan
orang-orang beriman yang berhak masuk surga. Supaya hati mereka bahagia karena
dapat berkumpul dengan mereka. Sehingga diangkatlah derajat mereka yang lebih
rendah kepada derajat yang lebih tinggi sebagai pemberian dan kebaikan dari
Allah, tanpa dikurangi derajat orang yang lebih tinggi. Sebagaimana firman
Allah,
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شِيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
"Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti
mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami
tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia
terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21)
Ibnu Abbas berkata dalam
menafsirkan ayat ini, "Sesungguhnya Allah akan mengangkat (meninggikan
derajat) anak-anak seorang mukmin pada tingkatannya walau amal mereka ada di
bawahnya supaya gembira hatinya." Kemudian beliau membaca,
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شِيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
"Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti
mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami
tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia
terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21)
Kesimpulan ini dikuatkan
ayat lain dari doa malaikat kepada hamba-hamba beriman, agar kaum mukminin
dimasukkan ke dalam surga bersama orang-orang shalih dari bapak-bapak mereka,
pasangan-pasangan mereka, dan keturunan-keturunan mereka.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
"Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang
telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara
bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
(QS. Ghaafir: 8)
Ibnu Katsir menjelaskan
tentang maksudnya: "Kumpulkan mereka semua agar bahagia hati mereka dengan
berkumpul di tempat yang bersebelahan. Sebagaimana firman Allah, "Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti
mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami
tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia
terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21)
yakni: kami samakan (kumpulkan;-pent) setiap mereka di satu tempat, supaya
mereka bahagia. Kami tidak kurangi yang derajatnya tinggi sehingga sama dengan
yang derajatnya rendah, tetapi kami angkat yang amalnya kurang lalu kami
samakan ia dengan yang banyak amalnya, sebagai karunia dan pemberian dari
Kami." (Lihat Tafsir Ibnu Katsir tentang ayat di atas)
Perlu di catat, bahwa yang
membuat mereka berkumpul di surga bukan semata karena nasabnya. Tapi karena
adanya iman dan amal shaleh yang menjadikan mereka masuk surga. Karena di sana
disebutkan, "dan orang-orang yang saleh . ." yakni
yang benar iman dan amal sholehnya. (Lihat: Tafsir al-Sa'di: 732)
. . . adanya iman dan amal
shaleh yang menjadikan mereka masuk surga . . .
Fatwa
Lajnah Daimah
Jawaban dari Fatawa
al-Lajnah al-Daimah: 2/409 berkaitan persoalan ini menguatkan kesimpulan di
atas, "Allah 'Azza wa
Jalla mengabarkan bahwa dengan karunia, pemberian, dan
kemurahan-Nya akan mempertemukan anak-anak keturunan kaum mukminin dengan
bapak-bapak mereka dalam satu tempat walau amal mereka tidak mencapai derajat
amal bapak-bapak mereka. Allah Maha Mahaagung berfirman,
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شِيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
"Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti
mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami
tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia
terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21)
. . . Allah 'Azza wa Jalla mengabarkan bahwa
dengan karunia, pemberian, dan kemurahan-Nya akan mempertemukan anak-anak
keturunan kaum mukminin dengan bapak-bapak mereka dalam satu tempat . . .
Fatwa
Syaikh Utsaimin
Syaikh Muhammad bin Shalih
al-Utsaimin berkata dalam Fatawa Nuur 'Alaa
al-Darb, "Apabila seseorang masuk surga, apakah ia akan berjumpa
dengan kerabat-kerabatnya? Ya, ia akan berjumpa dengan kerabat-kerabatnya dan
orang-orang yang membuat hatinya senang, berdasarkan firman Allah, "Dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati
dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya."
(QS. Al-Zukhruf: 71)
Bahkan, seseorang akan
berkumpul bersama anak-anaknya di satu manzilah jika sebelumnya seorang anak
berada di bawah manzilah (tingkatan)-nya. Sebagaimana firman Allah Ta'ala,
"Dan orang-orang yang
beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami
hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun
dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang
dikerjakannya." (QS. Al-Thuur: 21)
Penutup
Karenanya, seorang mukmin
haruslah juga berusaha untuk men-shalih-kan orang-orang dekat dan dicintainyan
melalui nasihat, dakwah, mengajak kepada kebaikan, memerintahkan yang ma'ruf
dan mencegah dari yang munkar. Jangan pula ditinggalkan untuk memohonkan
ampunan dan mendoakan kebaikan untuk mereka dari orang tuanya, istrinya,
anaknya, dan kerabat-kerabat dekatnya. Harapannya, ia akan berkumpul bersama
keluarga besarnya di surga dengan penuh kebahagiaan dan keridhaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Semoga kita semua
termasuk orang yang mendapat kesempurnaan nikmat ini di akhirat. Aamiiin.
[PurWD/voa-islam.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar